Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Sejenak Menengok Kota Pekalongan.......

RTH di Pekalongan, bersih dari sampah, PKL dan pemulung Pekalongan, kota  kecil di Jawa Tengah yang layak dikunjungi. Bukan hanya karena batiknya tetapi juga keberhasilan kota tersebut meraih  penghargaan Adipura  selama 3 tahun berturut-turut patut diacungi jempol. Tahun 2010, 2011  dan tahun 2012. Bahkan diprediksi  tahun 2013 kota Pekalongan bakal mengulang sukses yang sama. Keberhasilan tersebut harus diapresiasi karena sebagai kota yang terletak dipinggir pantai maka  rob  atau banjir air laut senantiasa mengancam, mengakibatkan beberapa daerah tergenang selama beberapa waktu hingga air surut dengan sendirinya. usai hujan, perumahan akan tergenang air mengering di musim kemarau Harusnya bisa  ditanggulangi karena air yang menggenang  berpotensi menimbulkan berbagai ancaman bagi kesehatan masyarakat. Tapi ah…….. walikota Pekalongan kan seorang dokter sehingga dia tahu dengan pasti dan bisa mendelegasikan tugas untuk membuat sumur resapan serta pembenaha

Jakarta Park(ing) Day 16 September 2011, Momentum Pengembalian Kawasan Publik

Sejak kapan ruang publik diselewengkan peruntukannya? Tidak ada yang tahu persis. Tapi pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang tak terkendali  menunjukkan keberpihakan pemerintah pada kaum kapitalis dan membuat pejalan kaki kian tidak dimanusiawikan.  Bahu jalan dan trotoar berubah menjadi tempat parkir kendaraan roda empat serta roda dua. Mereka merasa sah-sah saja karena sudah “membayar”. Hingga jangankan penyandang difabel yang berkursi roda, pejalan kakipun bingung meletakkan kakinya dimana. Padahal sesuai  undang-undang nomor 22 tahun 2009  tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan  pasal 25, 44 dan pasal 45 menyatakan  Pemerintah wajib menyediakan jalur pedestrian yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki, penyandang difabel dan pengguna jalan usia lanjut. Sedangkan ruang parkir sudah diatur dalam pasal 43 undang-undang nomor 22  tahun 2009 yang menerangkan penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakan  di luar Ruang Milik Jalan sesuai dengan izin yang d

Kereta Kota, Edukasi Lingkungan yang Menyenangkan

Pernah mendengar Global Warming ? Perubahan Cuaca ? Hujan Asam? Gas Rumah Kaca ? Atau bahkan pernah mengikuti seminar-seminarnya ? Tetapi sudahkah menerapkan yang sederhana seperti memisah sampah dan menghemat air ? Kesalahan kita mungkin karena sering tidak  nyambung nya ilmuwan dan praktisi. Sehingga seminar dan workshop berthemakan lingkungan hidup hanya dihadiri orang-orang yang makin membumbung dengan kepedulian lingkungan tetapi enggan melihat keapatisan realita. Dilain pihak, salahkah orang yang tidak paham bahkan tidak peduli tentang lingkungan hidupnya ? Belum tentu ! Berangkat dengan kesadaran itulah YPBB (Yayasan Biosains dan Bioteknology) Bandung mendisain suatu edukasi dan kampanye kepedulian lingkungan hidup yang dinamakan  kereta kota. Kereta Kota singkatan dari Kegiatan Rekreasi dan Edukasi di Taman Kota. Khususnya Taman Kota Lansia jalan Cilaki Bandung. Diadakan minggu ke 3 setiap bulannya dan diisi beragam aktivitas. Mau menyoba membuat Lubang Resap

Sungai, Butuh Tapi Dicuekin

aliran Sungai Citarum yang tercemar limbah pabrik (doc. Cita-Citarum) Hari ini, Jum’at 27 Juli 2012 untuk pertamakalinya kita memperingati Hari Sungai Nasional  sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 pasal 74: “Dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar peduli terhadap sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional.” Mengapa peringatan ini menjadi penting?  Karena: Merawat Sungai , Merawat Kehidupan ”  Demikian judul lukisan Tita Larasati , pelukis dan dosen  FSRD ITB yang dirangkainya khusus untuk memaknai betapa hidup kita amat tergantung pada sungai. Sungai, urat nadi kehidupan, by Tita Larasati Sesuai dengan kisah ketika ribuan tahun yang lampau, kota-kota besar di dunia mengawali peradabannya di sepanjang sungai. Sungai adalah sumber air dan sarana transportasi. Sebagai contoh adalah Sungai Citarum  yang menjadi urat nadi kehidupan  provinsi Jawa Barat dan DKI Jakar

Stop Menerbangkan Burung Untuk Seremonial!

200 ekor burung pipit mati (dok. Endy Sulistiawan) Untuk memperingati Hari Koperasi 2012, pemerintah provinsi Jabar menyelenggarakanCooperative Fair  di lapangan Gasibu Bandung pada tanggal 14 Juli 2012 dimana direncanakan ada sesi penerbangan 200 ekor burung pipit kealam bebas. Apa relevansi seremonial dilepaskannya burung dari sangkar dengan Hari Koperasi ? Entahlah, yang jelas ke-200 ekor burung pipit tersebut mati sia-sia. Ada banyak alasan mengapa panitia memilih menerbangkan burung pipit. Tetapi alasan yang masuk akal adalah latah isu lingkungan. Mungkin panitia membayangkan akan keindahan burung-burung yang beterbangan seperti benda semisal balon-balon yang diterbangkan pada setiap acara seremonial. Panitia menafikan bahwa ke 200 burung pipit tersebut bernyawa. Mereka bukan benda sehingga ketika dilepaskan pada lingkungan asing mereka harus beradaptasi. Mereka akan celingukan bingung! Layak dipertimbangkan pernyataan Nadia Rahma Yusnita dari bird conse

Buah Bintaro, Beracun tapi Berguna

Buah Bintaro Bintaro  ( Cerbera manghas),  merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove sehingga sering digunakan untuk tujuan penghijauan karena tingginya bisa mencapai 12 meter. Tetapi penanaman pohon Bintaro sebagai peneduh kota seperti di kota Jakarta seharusnya dipertimbangkan kembali, karena masyarakat umum tidak mengetahui bahwa getah bunga dan buah Bintaro beracun. Bunga dan buah Bintaro mengandung  cerberin , suatu glikosida yang sangat berpengaruh dan dapat mempengaruhi kerja jantung. Karena itu  jaman dahulu  racun Bintaro digunakan  bunuh diri atau membunuh orang .  Getah bintaro juga digunakan sebagai racun panah untuk berburu. Sayang sosialisasi bahayanya getah Bintaro tidak dilakukan pihak terkait sehingga Bintaro nampak ditanam di taman-taman kota dan perumahan. Siapa yang bisa menjamin bahwa anak-anak balita berpipi montok tidak akan  bergerilya di bawah pepohonan  Bintaro kemudian iseng menggigit atau sekedar mengemut buah bintaro yang banyak berser

Semua Obat Nyamuk Mengandung Racun, Jadi?

Tidak ada satupun obat nyamuk di Indonesia yang benar-benar ampuh dan aman.  Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN dan tidak ada racun yang benar-benar aman . Cuplikan  dari tulisan Kompasianer   Ike  yang berjudul : Yang Kerja di Baygon Menulis Ini Untuk Anda  tersebut memuat beberapa jenis obat nyamuk sebagai berikut : Baygon tutup biru yang menurut iklan tidak bikin batuk dan wanginya segar. Ternyata mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya MIC  pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India). Sedangkan transfluthrin dianggap relative aman hingga saat ini. Hit dipromosikan sebagai obat nyamuk ampuh dan murah, bahkan lebih ampuh daripada Baygon tetapi sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur, tapi juga DDVP atau dichlorvos (zat turunan

Alam, Cahaya Dalam Warna

Judul ini muncul tiba-tiba, setuju atau tidak setuju terserahlah. Tapi alam menyimpan pesona warna yang tidak perlu diperdebatkan. Bahkan dalam gelappun alam menyemburatkan cahaya untuk menunjukkan keindahan warnanya. Ciganitri, Bandung Selatan Pemandangan diatas menunjukkan kemolekkan tambak-tambak ikan Bandung Selatan di waktu petang. Di bawah ini adalah kolam-kolam ikan Sukabumi Utara yang jarang terekam, karena setiap pelancong selalu menunju destinasi sama: Selabintana. BPPAT, Jl Selabintana Sukabumi Utara Area ini juga berada di jalan Selabintana Sukabumi Utara, sehingga siapa yang bergelap ria dalam foto ini anggaplah sebagai “penunggu” ………^_^ BPPAT, Jl Selabintana Sukabumi Utara Keindahan warna alam yang berasal dari ekosistem terdekat sering terabaikan. Misalnya geliat dua ekor ulat yang asyik makan daun. asyik makan siang Hingga menuju kepompong: menuju kepompong Mereka (ulat-ulat) tak peduli tanaman yang dimakannya terancam mati kare