Skip to main content

Lika Liku Efisiensi Konsumsi Energi




Hasil studi International Energy Agency (IEA) menyatakan penggunaan energi akan meningkat 50 persen pada 2050


Perkembangan ekonomi selalu diiringi dengan tingginya konsumsi energi. Hasil studi International Energy Agency (IEA) menyatakan penggunaan energi akan meningkat 50 persen pada 2050.
Di saat yang sama, emisi karbon akan menginjak nilai mengkhawatirkan dan menyebabkan perubahan iklim. Pada 2014 saja, suhu bumi tercatat berada pada hawa tertinggi, yaitu 0,8 celsius.

Lebih jauh lagi, peningkatan suhu udara juga mengancam kesehatan manusia. Kompas.com melansir, berdasarkan hasil penelitian The Lancet, sebanyak tujuh juta manusia terancam meninggal dunia setiap tahun akibat perubahan iklim.
“Perubahan Iklim membawa dampak terhadap kesehatan, harus ada yang dilakukan sekarang, untuk masa depan kemanusiaan,” kata Margaret Chan, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) pada Konferensi Perubahan Iklim ke-21 di Paris.
Permasalahan ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. Pasalnya, sejumlah wilayah di bibir pantai rawan tenggelam jika air laut pasang.

Efisiensi dan berkelanjutan
Beberapa negara telah menggiatkan inovasi untuk mengurangi intensitas penggunaan energi. Tiongkok melakukan penghematan energi setara dengan jumlah konsumsinya. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menargetkan pemakaian energi terbarukan di Indonesia mencapai 23 persen hingga 2025.
“Untuk memenuhi target Presiden, rasanya kita harus secara aktif melakukan efisiensi energi pada semua bagian kehidupan. Bukan hanya hemat BBM, tapi juga dari sektor lainnya, misalnya listrik karena nantinya pun akan memakai sumber daya tak terbarukan, seperti batu bara,” kata Riyanto Mashan, Country President PT Schneider Electric Indonesia.

Ke depannya penggunaan energi sebisa mungkin dilakukan dengan efisien, berkelanjutan, dan terbarukan. Usaha ini sebaiknya dimulai baik oleh individu, rumah tangga, hingga sektor industri.
Perbaikan perilaku individu dalam rumah tangga dapat dilakukan dari hal terkecil, contohnya penggunaan lampu. Mengganti lampu biasa dengan lampu LED dapat menghemat sampai 80 persen energi listrik rumah.

“Dalam skala perusahaan, penting adanya pengukuran perihal keborosan energi. Bagaimanapun, sektor industri merupakan salah satu pengguna energi terbesar. Penghematan ini tidak hanya akan menjaga alam, tetapi juga menguntungkan perusahaan,” tambah Riyanto.
Misalnya, Green Mountain Data Center di Norwegia. Pusat data ini beroperasi memanfaatkan kondisi alam di sekitarnya untuk menghasilkan energi. Green Mountain Data Center menggunakan sistem pendingin air dari salju yang mencair dengan suhu rata-rata sekitar 8 persen. Selain itu, pengunaan UPS Schneider Electric Symmetra membantu menyalurkan energi ketika perangkat listrik pada pusat data mati.

Hasilnya, penggunaan listrik berkurang sebanyak 30 persen. Ini mempengaruhi peningkatan keuntungan sejalan dengan rendahnya biaya operasi. Peran setiap bagian dari masyarakat berpengaruh dalam menurunnya emisi karbon akibat penggunaan energi berlebih. Jika sudah begitu, perubahan iklim dan dampak buruknya pun dapat dihindari untuk menciptakan bumi yang lebih layak tinggal.

(Anne Anggraeni Fathana/Kompas.com)

sumber :  
national geographic.co.id

www.news.tridinamika.com

Comments

Popular posts from this blog

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak seperti kampus

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para  pe