Skip to main content

Buruknya Kualitas Udara di Riau



Hamparan perkebunan sawit mengelilingi aliran Sungai Kampar di Provinsi Riau. Tiap tahun, pembukaan dan pembakaran lahan untuk dijadikan area perkebunan telah memunculkan bencana baru bagi masyarakat. Kabut asap beracun akibat pembakaran lahan menjadi ancaman kesehatan nyata bagi masyarakatnya. (Yunaidi/National Geographic Indonesia)

Kabut asap di beberapa kawasan Riau dan khususnya di Pekanbaru terus saja memburuk. Hasil pantauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Minggu (12/10) siang, kualitas udara di sejumlah daerah terus menurun.

Dari data terkini hasil pantauan kualitas udara di 8 lokasi alat ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) di Riau, secara merata menunjukkan penurunan kualitas udara.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, kepada wartawan Minggu (12/10) siang, hasil dari rilis Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau yang masuk ke BMKG, kawasan terparah saat ini terdapat di daerah Libo dengan kualitas udara "Berbahaya", dengan angka ISPU mencapai 399 PSI (Polutan Standar Indeks).
Selain kawasan Libo, 7 daerah lainnya yang mengkhawatirkan yaitu Rumbai berstatus "sangat tidak sehat" dengan angka ISPU 251 PSI, Minas berstatus "tidak sehat" dengan angka ISPU 176 PSI, Duri Camp berstatus "tidak sehat" dengan angka ISPU 136 PSI, Duri Field berstatus "tidak sehat dengan angka ISPU 144 PSI,

Kemudian kawasan lainnya, seperti Dumai berstatus "tidak sehat" dengan angka ISPU 148 PSI, Bangko berstatus "tidak sehat" dengan angka ISPU 127 PSI, dan terakhir Petapahan berstatus "tidak sehat" dengan angka ISPU 136 PSI.
Kemudian kata Kepala BMKG, jarak pandang akibat kabut asap juga menurun. "Oleh karena itu, kita masih terus menghimbau masyarakat, agar dapat mengurangi aktifitas diluar ruangan. Terutama sekali bagi anak-anak," ujarnya.
(Sumber: Tribunnews.com)

Comments

Popular posts from this blog

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak seperti kampus

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para  pe