Skip to main content

Sampah di Kanal Banjir Barat Semarang





SEMARANG - Kemarau menyebabkan debit air di Kanal Banjir Barat (KBB) Semarang menyusut. Akibatnya, aliran sungai dipenuhi sampah-sampah yang mengendap di dasar sungai.

Pantauan KORAN SINDO di lapangan, sampah menumpuk di beberapa titik, terutama di dekat air terjun. Sampah-sampah yang didominasi sampah plastik itu membuat sungai menjadi kumuh.

Selain di dalam aliran sungai, sampah juga terlihat berserakan di sepanjang bantaran. Diduga, sampah-sampah tersebut dibuang oleh para pengunjung Kanal Banjir Barat.

Tari (26), salah satu pengunjung Kanal Banjir Barat menyayangkan kondisi tersebut. Apalagi, KBB saat ini telah menjadi salah satu ikon wisata air di Kota Semarang. "Harusnya pemkot membersihkan sampah-sampah itu," kata Tari, Senin (22/9/2014).

Tari menambahkan, sebenarnya KBB dapat menjadi salah satu wisata yang menarik jika dikelola dengan baik. Ia berharap Pemerintah Kota Semarang rajin membersihkan lokasi itu dan memperbanyak tempat pembuangan sampah di lokasi itu.

"Selain sampah yang saat ini sudah berserakan dibersihkan, pemkot harus menambah tempat sampah di lokasi ini. Sebab, saat ini tempat sampahnya kurang dan berjarak cukup jauh antara satu dengan yang lainnya," paparnya.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Semarang Ulfi Imran Basuki mengatakan, kebersihan Kanal Banjir Barat menjadi tanggung jawab dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Sementara untuk mengangkut sampah dari dasar sungai, itu juga bukan kewenangannya.

"Itu ada di instansi lain (PSDA dan BBWS), jadi bukan kami yang bertanggung jawab," kata dia.


 Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Masdiana Safitri mengatakan, pihaknya sudah berupaya keras menjaga kebersihan di wilayah KBB. Selain bekerja sama dengan instansi lainnya, pihaknya juga telah bekerja sama dengan lurah, camat, dan masyarakat sekitar.

Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga KBB bersih dan nyaman. "Namun, karena kesadaran masyarakat masih kurang, sehingga banyak dari mereka yang membuang sampah sembarangan di lokasi itu," kata dia.

Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan dan kenyamanan di kawasan KBB. Sebab, lokasi tersebut merupakan salah satu dari ikon pariwisata Kota Semarang.

(zik)
sumber :

 http://m.sindonews.com/read/904148/22/debit-air-menyusut-kanal-banjir-barat-dipenuhi-sampah

Comments

Popular posts from this blog

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak seperti kampus

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para  pe