Skip to main content

My Green Resolution is Berkebun Sayuran Organik


13574098711255779651
mentimun (dok. Maria G.Soemitro)
Sebetulnya resolusi hijau di tahun 2013 dengan berkebun sayuran organik adalah milik kompasianer @Christian Natalie. Menjadi profile picture facebooknya, sehingga saya menduga dia tidak main-main. Apalagi manfaat berkebun sayuran organik memang banyak, yaitu:
  • Meningkatkan konsumsi sayuran. Saat ini konsumsi sayuran penduduk Indonesia baru mencapai 80 % dari anjuran sehat gizi sebesar 65,5 kg/kapita/tahun.
  • Konsumsi makanan sehat. Menanam sendiri sayuran akan menjamin bahwa sayuran yang kita konsumsi terbebas residu pestisida yang biasanya masih disemprotkan beberapa hari menjelang panen. Juga terbebas dari kontaminasi air limbah karena sayuran sering ditanam di saluran dekat pabrik atau lahan terlantar dimana bersliweran kendaraan roda empat dan dua.

  • Menyehatkan tubuh karena berkebun berarti juga berolah raga. Hanya dengan berkebun, kita dapat membakar 63 kalori per 10 menit. Padahal kegiatan berkebun  seperti memangkas tanaman, membersihkan gulma, menyiram tanaman dan memberi pupuk, jarang menghabiskan waktu hanya 10 menit. Minimal 1 jam kita gunakan untuk berkebun, itu artinya kita sudah membakar 378 kalori.
  • Murah dan mudah. Modal awal berkebun hanya pot/polibag/kaleng bekas, tanah, kompos dan benih sayuran. Selebihnya adalah modal kerja dalam bentuk ketelatenan merawat dan menyiram. Itupun nggak ribet, hanya sekali-kali mencabut rumput/tumbuhan liar yang ingin merebut jatah zat hara sayuran.
  • Meniadakan sampah plastik. Sayuran organik banyak dijual di toko swalayan, kita bisa membelinya dengan harga 3-5 kali lipat sayuran biasa, Tapi hidup organis sulit dicapai karena sayuran organik tersebut menimbulkan sampah plastik berikutini:
1357411134522138005
sayuran organik di toko swalayan (dok. Maria G.Soemitro)
Walau nampaknya berkebun sayuran organik akan mudah, tetapi menurut perkiraan saya sulit dilaksanakan @Christian, mengingat dia belum menikah dan masih kost. Tidak mungkin menyimpan di kamar, karena itu dia harus bernegosiasi dengan ibu kost yang pastinya akan berbalik senang apabila melihat banyak tanaman sayuran di teras rumahnya. Tanaman sayuran memang tidak dianjurkan hidup bebas dalam cuaca tidak menentu seperti sekarang. Terlebih ketika hujan mengguyur deras yang mengakibatkan akarnya membusuk. Mereka harus mendapat atap khusus terbuat dari paranet (semacam greenhouse) dan tentu saja hal tersebut tidak dianjurkan bagi pemula dan bukan pemilik rumah ^-^.
13574118051940908403
kangkung (dok. Maria G. Soemitro)
Beberapa strategi yang bisa dilakukan mereka yang ingin mencoba berkebun sayuran organik sebagai berikut:
  • Bergabung dengan komunitas berkebun. Setelah awal tahun 2011 Ridwan Kamil menggagas Indonesia berkebun dengan konsep 3 E (Ekologi, Edukasi dan Ekonomi) maka kini sudah terdapat 23 komunitas di 23 kota yang melakukan kegiatan berkebun, silakan bergabung dengan mereka. Karena banyak sekali keuntungan yang diraih diantaranya bisa saling bertukar ilmu dan pengalaman (penggiat kan umumnya bukan praktisi, berkebun hanya sekedar hobi), saling support ketika tiba tiba merasa jemu dan berbagi modal benih sayuran. Harga benih sayuran variatif serta tidak dapat dibeli eceran, adanya rekan sesama penggiat bisa membantu tukar menukar benih juga menghemat biaya pembelian benih sayuran.
  • Memilih jenis sayuran yang mudah ditanam, tidak ribet perawatannya, tetapi indah ketika sudah tumbuh rimbun di pot. Beberapa tanaman sayuran yang membutuhkan kawat untuk ‘bersandar’ (mentimun dan kacang panjang) serta perawatan khusus lainnya sebaiknya ditunda dulu, pilih saja tanaman selada, kangkung, terung, cabai merah, cabai rawit, seledri, bawang daun dan masih banyak lainnya.
  • Rajin berselancar untuk menemukan variasi berkebun yang kreatif. Misalnya dengan menggunakan bekas botol gelas plastik di bawah ini. 

  • 1357411377630289609
    berkebun sayuran organik  (dok. http://media-cache-ec2.pinterest.com/upload/122441683588632448_auSpTOzG_b.jpg)
    Tujuannya agar kegiatan urban farming atau berkebun sayuran organik menjadi menyenangkan. Bahkan mungkin bisa menginspirasi teman yang kebetulan berkunjung.
  • Jangan mudah menyerah ketika tiba-tiba tanaman mati atau tidak tumbuh subur. Banyak sekali penyebabnya, mulai dari penyakit hingga menjadi santapan tikus. Tikus sering menyantap daun sayuran yang rasanya kriuk-kriuk sedangkan hama akan menyerang daun dan akar tanaman. Ada banyak pestisida nabati, namun umumnya sulit ditemukan dikota besar seperti daun brotowali, daun mimba, daun babadotan. Bahkan daun teh basi sebagai salah satu pestisida alami makin langka ditemukan karena umumnya penduduk urban lebih menyukai teh celup. Jadi buang saja tanaman yang mati/sakit. Lebih baik dikompos agar kita mempunyai modal kompos untuk kegiatan bertanam selanjutnya. Banyak cara mengompos, bisa memilih kotak takakura atau komposter berikut:
135741335713647222
komposter (dok. Supardiyono Sobirin)
  • Rencanakan masak bareng dengan sesama teman penggiat berkebun. Cara ini cukup ampuh untuk membangkitkan semangat dan mempererat tali silaturahmi. Khususnya karena tanaman sayuran hanya berumur pendek, sekitar sebulan. Sehingga kegiatan memasak dapat sering dan intens dilakukan.
Di akhir tahun 2011, istri presiden, ibu Ani Susilo Bambang Yudoyono mewacanakan gerakan perempuan peduli lingkungan dengan pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai tempat peresapan air, meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Slogan bagus yang terlalu melambung di awan, apabila tanpa langkah kongkrit hingga tahun 2012 berakhir.

Karena itu yuk, kita lakukan yang termudah. Berkebun dengan tetangga, kerabat dan mungkin juga teman kantor atau kelompok alumni sekolah. Sesudah capai merumpi atau bernostalgia, kan asyik mengurus kebun, bertanam sayur organic dan memasaknya bersama-sama. Pasti rasanya enak, dijamin ^-^
**Maria G. Soemitro**
13574373332009534232
terung dan kangkung dalam polybag (dok. Maria G. Soemitro)
1357411956598494429
tanaman cabai di loteng rumah (dok. Maria G. Soemitro)

Comments

Popular posts from this blog

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak seperti kampus

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para  pe