Skip to main content

Air Dalam Kabut Peradaban

13540403632005881314
dok. Ajie Nugroho
“Bu, minta air yaaaa………… Tangan saya kotor, nih “, pinta seorang ibu seraya mengambil air minum dalam kemasan (AMDK), menyobek tutupnya dan menggunakan AMDK gelas tersebut untuk menyuci tangannya yang kotor.

Walau kerap terjadi, penulis tetap mengernyitkan kening melihat pergeseran perilaku tersebut. Hanya karena satu gelas AMDK dapat dibeli dengan uang senilai Rp 500,00 maka manusia menjadi enggan beranjak mencari air bersih untuk mencuci tangan. Tidak si kaya atau si miskin, semua berperilaku sama.

Bagaimana mungkin meremehkan AMDK padahal air minum dalam kemasan mengandung biaya lingkungan berupa  jejak ekologis yang tergambar dalam kabut peradaban sebagai berikut:
13540385481343692930
kabut peradaban (dok. http://agungsmail.wordpress.com/2010/01/22/kabut-peradaban-manusia-dan-alam/)
Proses awal  terjadinya suatu produk hingga sampai ke tangan konsumen dan berakhir menjadi barang tidak berguna dinamakan kabut peradaban. Banyak pengorbanan yang luput/tidak dikalkulasi.  Sedangkan dalam industri AMDK , pelanggaran sering terjadi ketika proses berlangsung diantaranya eksploitasi melebihi kemampuan alam menyediakan pasokan air bagi manusia. Sehingga siklus hidrologi terganggu. Ancaman krisis air bersih adalah keniscayaan bukan gertakan.

Kabut peradaban juga membantu kita menghargai air, terlebih apabila kita mengkonversi harga sepotong hamburger  berdasar kalkulasi virtual water atau perhitungan banyaknya air yang digunakan dalam memproduksi suatu produk (tulisan :Wow, Harga Air Dalam Hamburger Lima Juta Rupiah!  )

Karena ternyata kita beruntung mendapat supply air walau berharga mahal, sedangkan di beberapa tempat penduduk harus menyiapkan golok untuk mendapat jatah air selokan  bagi keperluan sehari-hari.

Sungguh ironi. Ketika masyarakat  desa Sindangjaya Kota Bandung memperebutkan air selokan tetapi  kelompok masyarakat Bandung lainnya  ”tega”  menggunakan AMDK untuk menyuci tangan.

Secara ringkas, perhitungan hamburger berharga lima juta rupiah apabila dikalkulasi dengan virtual water yang mengungkapkan adanya kabut peradaban adalah sebagai berikut:

Perhitungan berdasarkan harga air dalam kemasan galon  seharga Rp 11.000/19 liter, maka perhitungannya akan menjadi:

Rp 11.000/19 liter x 2.400 liter = Rp 1.389.473,68

Sedangkan perhitungan dalam kemasan gelas akan lebih mahal yaitu:

Rp 500/240 mlx 1.000 x 2.400 liter = Rp 4.999.999 atau sekitar lima juta rupiah.

Adapun  tabel virtual water:


doc.http://www.sciencemediacentre.co.nz/2009/09/11/virtual-water-what-is-it-and-what-does-it-mean-for-nz/


Pastinya kita tidak mengira, betapa mahalnya air apabila dikalkulasi dalam bentuk rupiah. Terlebih mengetahui betapa borosnya penggunaan air oleh sebagian penduduk Indonesia, sedangkan sebagian lagi tidak mendapat cukup air bersih.

  • Rata-rata pemakaian air bersih harian per orang Indonesia adalah 144 L atau setara dengan sekitar 8 botol galon air kemasan(Survey Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya pada tahun 2006 )
  • Tapi rata-rata pemakaian air harian per orang Indonesia yang tinggal di kota besar bisa sampai 250 L atau setara dengan sekitar 13 botol galon air kemasan. (Sulistyoweni Widanarko, Guru Besar Ilmu Teknik Penyehatan Lingkungan UI, 2004).

Perbedaan terjadi karena di kota besar, air tidak hanya digunakan untuk minum, masak, mandi dan sanitasi tetapi juga untuk menyuci kendaraan, mengisi air kolam renang, akuarium, membersihkan kandang binatang peliharaan dan lain-lain. System perpipaannyapun berbeda mengakibatkan pemborosan air ketika kran air terlupa ditutup atau ada kran bocor yang tidak segera diperbaiki. Kran/WC yang bocor akan membuang air secara sia-sia sekitar 100 liter per hari.

Beberapa langkah kecil yang berdampak besar dalam menghemat air:
  • Sikat gigi dengan kran mengalir selama 1 menit menghabiskan air sebanyak 6 liter sedangkan dengan gelas hanya 0,5 liter.
  • WC single flush menghabiskan air sebanyak 6 liter sedangkan dual flush 3 liter. Cukup tekan flushing kecil ketika buang air kecil.
  • Menyuci mobil dengan ember ternyata lebih irit karena hanya menghabiskan 75 liter air, sedangkan apabila menggunakan slang air akan menghabiskan 300 liter air.
  • Menyuci baju dengan top loading lebih boros karena menghabiskan 150 liter air sedangkan front loading hanya 100 liter air.
  • Menyuci piring dengan baskom juga lebih irit karena hanya menghabiskan 45 liter air sedangkan dengan kran air selama 15 menit menghamburkan air sebanyak 90 liter.

Ada banyak pilihan mengonsumsi air , apakah menggunakannya dengan sembrono atau bersama-sama menjaga keberlanjutan tersedianya air sekaligus menjaga kelestarian lingkungan yaitu  kembali kekearifan lokal dengan menggunakan teknologi yang kian maju. Karena itulah tujuan kemajuan teknologi yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Agar manusia dapat tercukupi kebutuhan dasarnya: makanan dan minuman, tentunya air minum yang sehat.

Air sebagai sumber kehidupan bagi semua mahluk hanya dapat tersedia apabila kita mau melestarikannya. Banyak langkah bisa ditempuh mulai dari menabung air dengan membuat sumur resapan/biopori dan menanam sebanyak mungkin pohon agar air tidak mengalir sia-sia ke selokan. Serta menghargai setiap tetes air yang tercermin dalam perilaku.  Semua pilihan bergantung pada manusia, mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, yang justru sering tidak menyadarinya.


**Maria G. Soemitro**

Masalah air tidak bisa tertuang dalam satu tulisan,, karena itu tulisan ini merupakan rangkaian dari :

dan


Sumber :

  • GreenFest08
  • http://www.pureitwater.com/ID/

  • Kehausan di Ladang Air - Zaki Yamani


Comments

  1. wah lengkap banget mba maria...tak doakan menang deh barengan mba mira jg :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak seperti kampus

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para  pe