Skip to main content

Tadabur Alam



1350337700997382433
(dok.Maria G. Soemitro)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silihbergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orangyang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk  atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkantentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami,tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS.Ali Imron:190-191)

Mungkin ada yang bertanya : “Apakah yang dilakukan ibu-ibu di pengajian hanya membaca dan membahas Al Qur’an?” Sebetulnya acara ibu-ibu pengajian cukup variatif. Apabila ada rekan dan keluarganya yang sakit, atau meninggal kami pasti menjenguk. Juga ketika ada rekan yang akan berangkat menunaikan ibadah ke tanah suci. Selain itu ada acara bakti sosial ke rumah yatim piatu, rumah panti jompo dan membagikan rezeki bagi pemulung, tukang sampah dan tukang becak.

Tetapi yang paling menarik adalah tadabur alam. Tujuannya agar kami lebih memahami dan mensyukuri karunia Allah SWT.  Karena sebagai ibu rumah tangga yang bangun tatkala anggota keluarga lain masih terlelap, kemudian baru tidur ketika seisi rumah sudah bermimpi, maka esensi alam sering dianggap bentuk kemanunggalan dengan perlengkapan dapur, rekening listrik dan telephone hingga kemacetan yang harus dialami ketika menjemput anak pulang sekolah.

Destinasi tadabur alam di pengajian kami tidak pernah terlalu jauh dari kota Bandung, misalnya Sumedang, Lembang, dan yang terjauh adalah Garut dan Cililin. Waktu yang digunakanpun hanya sehari penuh, tidak pernah menginap. Kami berangkat seusai mengantarkan anak ke sekolah dan pulang di sore/malam hari. Sehingga tidak mengganggu rutinitas keesokan harinya.

Pemandangan alam di tempat tujuan memang selalu indah. Kami dapat mendengarkan tausiah sambil menikmati keindahan alam, semilirnya angin, menghirup udara yang bersih dan merasakan sejuknya air yang mengalir dari sumbernya. Momen yang jarang ditemukan ketika seorang ibu tenggelam dalam tugas rumah tangga yang sering terpaksa dilakukan dengan mengerjakan 2 – 3 pekerjaan sekaligus.

Dalam tadabur alam, setiap insan manusia diingatkan akan keagungan Allah SWT yang tidak menciptakan sesuatu tanpa sebab. Bahkan daun yang berguguran mempunyai arti bagi tanah tempat tanaman tersebut tumbuh, bagi binatang yang hidup di sekitar pohon. Dan tentunya bagi manusia. Karena keberadaan pohon membantu tanah menyerap air hujan. Air yang diperlukan bagi manusia dan hewan dan tanaman itu sendiri. Keseluruhannya bagai lingkaran tak terputus. Saling membutuhkan, saling memanfaatkan.

Sayangnya sebagai manusia rupanya kita terlalu serakah. Hal tersebut nampak di setiap perjalanan kami, banyak kehancuran alam seperti dibawah ini:
13503369171128459000
kerusakan di kawasan Bandung Utara (dok. Walhi)
Kawasan Bandung Utara (KBU), kawasan daerah peresapan air dijadikan bangunan secara secara semena-mena. Demikian juga daerah-daerah subur yang semula merupakan persawahan di Sumedang, Garut dan Cianjur berubah menjadi perumahan golongan menengah keatas. Bukan untuk dihuni tapi sekedar investasi atau tempat peristirahatan.

Bagai dunia yang terbelah. Di satu sisi rumah-rumah mewah berukuran luas dengan pekarangan dan pemandangan yang indah tapi hanya sesekali dinikmati pemiliknya.  Di sisi lain rumah sederhana yang bocor apabila musim hujan tiba, tetapi kekeringan tatkala musim kemarau hingga penghuninya harus menggunakan air selokan seperti ini:
13503370261346286615
warga menggunakan air selokan (dok PJTV)
sumber foto : disini

Tidak hanya kekurangan fasilitas air, banyak diantara mereka belum mendapat fasilitas listrik. Baru sekitar 60 % penduduk Indonesia yang mendapat fasilitas listrik. Menyebabkan waktu produktif mereka berkurang. Anak-anak tidak bisa mengaji dan mengulang pelajaran di sekolah. Para orangtua tidak bisa mengerjakan tugas rumah tangga atau berkumpul dengan tetangga untuk bersilaturahim. Apalagi pemudanya, ketiadaan akses menyebabkan mereka tertinggal makin jauh dengan remaja yang mendapat fasilitas listrik.

Walau itu semua merupakan hal yang tak terjangkau bagi kami para ibu rumah tangga, tetapi bukan berarti tidak ada aksi yang dapat dilakukan. Beberapa hal sederhana kami sepakati seperti menghemat air dan listrik, tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi keluarga masing-masing. Mungkin hasil akhirnya belum signifikan, tapi bukankah sebuah lingkaran dimulai dari sebuah titik? Bukankah empati tidak harus terucap tapi harus dibuktikan dengan tindakan?

Karenanya setiap pulang dari tadabur alam,  hati kami penuh rasa syukur. Sebanyak  apapun  ilmu yang diperoleh tiada artinya tanpa melihat kenyataan disekeliling.  Bahwa rumput liar tumbuh bukan tanpa sebab. Dia hidup bukan  untuk sesuatu kesia-siaan, semua ada manfaatnya . Karena beberapa tanaman yang dianggap liar dan mengganggu ternyata berkhasiat mengobati penyakit contohnya kitolod.
13503392871244264880
kitolod (dok.Wieni Rizky
Gunung meletus menyebabkan area disekelilingnya menjadi subur. Apalagi datangnya musim hujan dan musim kemarau, semua harus disyukuri. Apabila terjadi  banjir, longsor hingga kesulitan air, penyebabnya adalah ulah manusia.  Allah SWT sudah merancang yang terbaik bagi alam ini, manusialah yang merusak ciptaanNya.

**Maria G. Soemitro**

Comments

Popular posts from this blog

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak seperti kampus

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para  pe