Skip to main content

Hutan Kota, Butuh Tapi Terabaikan


Taman atau ruang terbuka hijau (RTH) merupakan ruang publik yang manfaatnya amat dirasakan oleh warga tetapi diabaikan pemenuhannya oleh pemerintah. KeberadaanRTH tidak hanya berfungsi menyaring polutanmenjaga kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem. Tetapi juga menunjang meningkatkan kualitas hidup warga, mengurangi tekanan mental dan ajang kreatifitas. Tapi kenyataannya, rata-rata kota besar belum mampu mencapai 20% RTH publik total dari luas kawasan.

Warga pun bersaing dengan tuna wisma menggunakan RTH untuk sarana berolah raga, bersilaturahmi, latihan seni musik, festival kuliner atau hanya sekedar duduk-duduk santai. Bagi kaum tuna wisma, RTH lambat laun menjadi kawasan yang nyaman untuk tempat melepas penat hingga dijadikan lahan tempat tinggal. Akibatnya ketika dilakukan pembersihan, hal ini malah menjadikan RTH kawasan tertutup untuk warga yang ingin berekreasi di sana seperti di Taman Maluku, Bandung karena alasan estetika.
134749189413239788
Gerbang masuk ke Taman Maluku, Bandung yang digembok (dok. koleksi pribadi)
Taman di tengah kota Bandung yang telah ada sejak 1919 ini dahulu dikenal dengan nama Molukkenpark karena letaknya yang diapit oleh Jl Maluku, Jl Manado dan Jl Sulawesi. 
Di salah satu sudut taman berdiri gagah patung perunggu Pastor H.O. Verbraak S.J seorang imam pasukan Hindia Belanda yang bertugas sebagai Pastor di Gereja Hati Kudus, Krueng, Aceh pada masa Perang Aceh. Patung ini dibangun untuk mengenang kebaikan hati sang pastor pada tahun 1922.
1347492001114467633
Patung perunggu Pastor H.O. Verbraak S.J yang konon di jam-jam tertentu melakukan
Kini, kawasan Taman Maluku yang dulu terkenal sebagai kawasan mejeng waria dan menjadi tempat praktek asusila ini telah bersih dan tertata dengan baik setelah revitalisasi. Meski di luar pagar yang berhadapan dengan patung pastor Verbraak adabak sampah besar yang selalu menyebar wangi semerbak. Sayang, tingginya pagar dan rapatnya gembok yang mengunci setiap gerbang menutup rapat akses warga untuk sekedar mampir menikmati sejuknya udara di taman.
Bagaimana dengan taman yang lain?
Mari kita tengok Taman Lansia yang berada di Jl Diponegoro,Bandung. Di hari libur di sekitar kawasan ini cukup ramai dikunjungi warga untuk berekreasi sehingga dimanfaatkan pula oleh kaum pedagang untuk menggelar dagangannya.

Taman di tengah kota ini pun telah dibenahi oleh pemerintah setempat sehingga menjadi salah satu RTH yang dipilih warga sekitar untuk berolah raga. Entah karena namanya, warga yang terlihat sering bertandang ke taman ini pun sebagian besar kelompak berusia lanjut. Maka, jangan heran bila menjumpai pasangan paruh baya asik duduk di bangku taman menikmati sekitarnya. Rindangnya pepohonan yang ada di taman cukup meneduhkan dari paparan sinar matahari. 
Kemarau panjang dan cukup panas, membuat beberapa kembang kertas ungu (bougainvillea) berguguran di sekitar taman. Masih kurang pekanya warga terhadap kebersihan lingkungan, menghadirkan beragam sampah plastik yang ditinggalkan begitu saja sehabis bersantai di taman seakan bersaing dengan kembang kertas,”Dia atau aku yang layak di taman ini?”
13474922511719023557
Pasangan paruh baya menghabiskan waktu santai di Taman Lansia, Bandung (dok. Maria Hardayanto)
Bergerak sedikit ke pusat kota ada Taman Dewi Sartika atau Taman Balai Kota Bandung di Jl Merdeka. 
Tak banyak yang mengetahui bahwa taman yang dulu bernama Pieterspark ini adalah taman tertua di Bandung yang dibangun pada 1885. Maka bisa diperkirakan usia pepohonan di sana pun sudah ratusan tahun. 
Berbagai pepohonan “sepuh” nampak menghiasi taman, mulai pohon kihujan, johar, damar, tanjung, bungur, cemara laut menaungi segerombolan burung berceloteh riang, berloncatan diatas dedaunan kemudian terbang diantara pepohonan. 
Mereka nampak jinak ketika berloncatan di rumput yang hijau. Tak menghiraukan kebisingan lalu lintas. Mereka seolah hidup dalam habitatnya. Banyak pakan disitu. Banyak kawan disekelilingnya.
1347492599498617594
Patung Dewi Sartika di tengah Taman Dewi Sartika, Bandung (dok. Maria Hardayanto)
Di dalam taman ini pengunjung akan menjumpai patung Dewi Sartika, patung badak putih yang berdiri tegak di atas kolam, gazebo, patung burung, bangku-bangku taman serta jalur khusus untuk pejalan kaki menjadikan taman ini bak oasis di padang pasir.

Lalu lintas kota yang hampir selalu macet, perubahan fungsi lahan dan bangunan menjadi area bisnis serta membludaknya jumlah penduduk menjadikan kota Bandung berubah menjadi pesaing Jakarta dalam kesemrawutan. Karenanya tak heran beberapa kelompok warga nampak memaksimalkan keberadaan Taman Dewi Sartika. Mulai anak SD yang bermain bola, sekelompok siswa SMA yang mengerjakan tugas, warga yang sekedar mampir beristirahat seraya mengeluarkan bekal, tempat bercengkerama dan berdiskusi bagi kelompok setengah baya hingga tempat melepas rasa kantuk beberapa warga lainnya yang tidur dibawah teduhnya pepohonan.

Mari kita ke Jakarta, masih adakah taman yang layak untuk disebut sebagai RTH?

Cobalah sekali-kali bermain ke daerah Tebet, di sana ada kawasan hijau yang disebutTaman Hutan Kota Tebet terletak di Jl Tebet Timur dan dan Jl Tebet Barat. Di tempat ini pepohonan cukup lebat dan tinggi serta kicauan burung masih terdengar. Kawasan hijau di tengah kota yang dimanfaatkan oleh warga untuk berolahraga, berekreasi, belajar mengenal suara burung atau sekedar berinteraksi dengan sesama warga menikmati hijaunya. Kembali sayang, sebagian warga masih belum menumbuhkan rasa peduli terhadap sarana publik yang ada sehingga beberapa fasilitas seperti tempat bermain anak menjadi korban.
13474927501515899354
Seorang warga menikmati berolahraga di Taman Hutan Tebet (dok. koleksi pribadi)
Di daerah Menteng ada satu taman yang pembangunannya dulu sempat menuai protes dari sana sini karena dibangun di atas lahan bekas markas Persija yang dikenal dengan Stadion Menteng. Stadion yang lama dibangun pada 1921 bernama VIOS (Voetbalbond Indische Omstreken Sport) Veldt. Stadion Menteng dibongkar pada 2006 dan aktifitas sepakbolanya dipindahkan ke Stadion Lebak Bulus. Sekarang di lahan tersebut telah berdiri sebuah taman yang diresmikan pada 28 April 2007 dengan nama Taman Menteng. Beberapa fasilitas publik yang tersedia di taman ini antara lain lapangan: futsal, basket, voli, sumur resapan serta lahan parkir. Lalu di tengah-tengah taman terdapat rumah kaca yang biasa dijadikan sebagai tempat pameran.
1347493218120039447
Taman Menteng dan rumah kacanya (dok. koleksi pribadi)
13474929031112267951
Lahan hijau di atas gedung Salihara, Pasar Minggu (dok. koleksi pribadi)
Jika ingin menikmati konsep taman yang berbeda, bertandanglah ke Komunitas Salihara di Pasar Minggu. Sebuah lahan hijau di puncak gedung dijadikan sebagai panggung terbuka untuk pertunjukan atau sekedar bersantai.
13474929962017126955
Masih banyak warga yang tidak peduli pada tanaman di dalam taman meski telah ada jalur khusus untuk pejalan kaki (dok. koleksi pribadi)
Karena pemahaman dan kebutuhan ruang publik makin dirasa perlu, keputusan akhir berada ditangan pemerintah. Akankah serius menyediakan RTH atau makin agresif memberi izin pada pembangunan mall, supermarket dan area bisnis lain yang seringmengabaikan kebutuhan warganya akan RTH. Dan sebagai warga, mari kita bersama menjaga kelestarian RTH yang ada di sekitar kita. [MH/oli3ve]

*****

Comments

Popular posts from this blog

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak seperti kampus

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para  pe