Skip to main content

Kegenitan Kampus Undip


1325707879516908428
Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus.

Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut.
1325708350871971118
jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya
Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak pager bagusmenyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip.

Dan tidak seperti kampus lain yang terkesan misterius, angker dan angkuh. Kampus Undip menyapa siapapun yang datang dengan warna-warni dan aneka bentuk bangunannya. Contohnya kampus fakultas hukum. Tempat tokoh sekaliber Muladi pernah menuntut ilmu. Bangunannya benar-benar: Wah!! ……demikian juga kampus Sosial Politik.
13257079501226477334
Benar-benar jauh berbeda dengan kampus-kampus yang relatif baru dibangun di Jatinangor, Sumedang Bandung seperti: kampus Universitas Padjadjaran, kampus Ikopin, kampus STPDN. Dan tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan kampus yang mengandung nilai sejarah seperti kampus gajah duduk alias ITB di jalan Ganesha Bandung, kampus UPI di jalan Setiabudi Bandung yang terkenal bangunanIsolanya, kampus bernuansa nostalgia romantis seperti Bulaksumur UGM dan Dramaga IPB, atau apalagi kampus UIN Bandung yang kehilangan jatidiri gara-gara penebangan ratusan pohon di area kampusnya.

Selain gedung fakultas Hukum, beragam bangunan muncul seolah menyatakan identitasnya seperti bangunan fakultas Budaya, bangunan fakultas Ekonomi, fakultas Tehnik Sipil, gedung Rektorat, Gedung Dekanat, Rumah Sakit bahkan poliklinik yang kata Bimo, anak saya cuma buka 3 jam dari jam 09.00 sampai dengan jam 12.00 WIB.

Kampus memang bukan sekedar bangunan. Kampus merupakan tempat sekelompok anak bangsa berkumpul dari seluruh pelosok negeri untuk mendapat ilmu dan tempaan. Akan jadi sosok apakah dia, lingkungan kampus sangatlah berpengaruh. Apabila tidak, mungkin kampus hanya sekedar bangunan tempat dosen datang, mengajar, memberi nilai untuk kemudian dilupakan. Selesai. Tidak ada kebanggaan pada almamater. Dan kampuspun gagal memberi kontribusi pendidikan seutuhnya pada seorang calon tokoh bangsa.

Demikian juga dengan kampus baru Universitas Diponegoro. Dengan bangganya Bimo menunjukkan bangunan demi bangunan walau diantaranya masih tampak setengah jadi dan jalan yang harus dilalui penuh kubangan air disana-sini.

Mesjidnyapun ada dua. Yang satu jelas untuk kegiatan mahasiswa, mungkin seperti mesjid Salman ITB, karena ada banyak pengumuman seputar kegiatan mereka. Mesjid satunya lagi justru nampak sepi walau bertuliskan Mesjid Pangeran Diponegoro.
1325708017480540446
Destinasi terakhir adalah bangunan asrama mahasiswa/i atau menurut papan nama adalah Rusunawa Universitas Diponegoro. Ada 4 bangunan, 2 bangunan baru digunakan untuk mahasiswa putra di awal tahun ajaran baru 2011-2012 sedangkan 2 bangunan lagi direncanakan untuk mahasiswa putri mulai dihuni di tahun ajaran baru 2012-2013.

Setiap bangunan maksimal diisi 3 orang. Jadi boleh diisi sendirian saja, berdua atau bertiga asalkan tetap membayar Rp 550.000/bulan/kamar belum termasuk listrik. Cukup murah untuk ukuran kota Semarang yang serba mahal. Apalagi melihat temboknya yang mulai kumuh walau bangunan ini baru berumur setahun. Pintu kamar mandi yang hampir jebol, jendela kamar yang macet, sulit dibuka. Dan lantainya yang diplester semen, tidak tersentuh lantai keramik. Terlalu mahalkah lantai keramik? Entahlah. Tapi lantai seperti ini lebih sulit pemeliharaannya dibanding lantai keramik.

Yang lebih menyedihkan adalah ketika penulis melongok lantai pertama asrama. Didepan deretan kamar lantai pertama nampak berkelakkelok selokan yang airnya tergenang. Mungkin air buangan karena airnya putih keruh. Siapakah arsitek bangunan ini yang begitu tega mendisain selokan air buangan di depan kamar anak-anak mahasiswa? Bagaimana baunya? Entahlah. Untung kamar Bimo ada di lantai tiga.

Ach ya, orang Indonesia memang selalu beruntung ^_^

**Maria Hardayanto**

sumber gambar patung Pangeran Diponegoro : disini
1325708148525246441
Bangunan Rektorat (ki-atas), Dekanat (ki-bawah), dan bangunan fakultas dengan beragam gaya
1325708230300741791
13257602231759038240
13257093491239854194
132571250249853428313257603841228742213
13257095321631650261
1325709574520415911

Comments

Popular posts from this blog

Dampak Pemanasan Global Bagi Kesehatan

Perubahan iklim membawa pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, kehidupan sosial, dan lingkungan tempat tinggal kita. Manusia terancam kekurangan air bersih, sumber-sumber makanan, dan tempat tinggal yang layak huni. Demikian kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di dalam rilisnya. Antara tahun 2030 - 2050, perubahan iklim diduga akan menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa per tahun akibat malanutrisi, diare, dan udara panas. Pemanasan global Selama lebih dari 50 tahun, aktivitas manusia, terutama pembakaran fosil, seperti batu bara dan minyak bumi, telah melepas sejumlah besar karbon dioksida dan emisi gas lainnya. Gas-gas ini kemudian terperangkap di bawah lapisan atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Dalam 130 tahun terakhir, dunia telah menghangat sekitar 0,85 derajat C. Tiga dekade terakhir ini atau terhitung sejak 1850, bumi menjadi lebih panas dari sebelumnya. Akibatnya, lapisan es bumi mencair, permukaan laut naik, dan pola pr

Ooho, Kemasan Air Minum Yang Bisa Dimakan

Selain tidak efisien, air dalam kemasan menyisakan limbah plastik yang tidak ramah lingkungan. Hal ini meresahkan banyak pihak. Karenanya banyak orang mencari wadah alternatif untuk menampung air. Ooho , salah satu wadah yang lentur dan bisa mengikuti ruang tempatnya ditaruh, tetapi juga dapat dimakan! Ooho adalah temuan inovatif yang terbuat dari lapisan membran tipis yang dapat dimakan. Teknik pembuatannya dengan cara spherifikasi. Teknik gastronomi molekular, suatu cairan yang dijatuhkan ke dalam larutan alginat, yang kemudian membentuk gel pelindung di sekitar cairan tersebut. Ooho juga dibuat dengan brown algae dan kalsium klorida. Teknik ini sebenarnya sudah diperkenalkan pada tahun 1946 oleh Ferran Adria di Barcelona, Spanyol. Pada waktu itu, dari teknik ini ia membuat zaitun yang berbentuk bulat dan sampai sekarang dapat ditemukan pada banyak restoran dari berbagai negara. “Saat ini manusia selalu membuat botol plastik, 80% dari plastik tersebut ternyat