Skip to main content

Go Green Setengah Hati....


131275486269101330
membakar sampah di area akar pohon (dok.Maria Hardayanto)

 
 
 
Pernah mendengar atau mendapat pesan sebagai berikut?
Satu pohon dewasa memproduksi oksigen cukup untuk kebutuhan 2 orang dewasa. Marilah tanam dan pelihara pohon sekarang juga“.
Pesan (SMS)  dari Menteri Lingkungan Hidup ini pernah dikirim ke sekitar 18 juta pelanggan provider yang bersangkutan pada bulan Oktober 2010 silam. Efektifkah? Nampaknya sulit mengingat mayoritas pengguna telfon genggam adalah penduduk perkotaan  yang tinggal di lahan terbatas sehingga menanam 2 pohon dewasa terdengar mengada-ada. Dengan lahan terbatas penghobi tanaman harus puas mememelihara tanaman hias.

 Tetapi ada pesan implisit  bahwa keberadaan pohon hanya dimaknai sebagai penghasil oksigen. Pohon hanya suatu bentuk tanpa nyawa yang harus diproduksi sebanyak-banyaknya karena kita sebagai manusia membutuhkannya. Pohon hanyalah komoditas yang bisa diperjualbelikan.

Padahal pohon maupun manusia mempunyai kedudukan yang sama. Sama-sama mempunyai nilai tawar. Khususnya dalam ikatan ketergantungan dalam ekosistem. Pohon, manusia dan binatang hidup dalam satu lingkaran tak terputus. Satu dengan yang lain saling membutuhkan. Kehidupan tidak akan berjalan normal apabila salah satu punah. Bahkan manusia harus jujur mengakui bahwa pohon dan binatang bisa hidup tanpa manusia sedangkan manusia tidak bisa hidup tanpa pohon dan binatang.

Karena itulah nenek moyang kita memosisikan pohon dan binatang pada kedudukan seimbang. Bahkan diberi nama dan kerap diajak berbicara. Yang anehnya kerap dianggap kuno, jadul dan dituduh berbau mistik oleh generasi abad teknologi tinggi. Hingga  ketika bencana demi bencana datang ,  generasi tersebut harus mengakui bahwa kearifan lokal diperlukan untuk mengembalikan semua unsur dalam lingkaran ekosistem pada tempatnya dan kehidupan bisa menjadi normal kembali.

Salah satu bentuk sikap manusia yang  meremehkan keberadaan pohon dan menjurus kanibalisme tampak pada gambar berikut.
13127540441307712190
Kampanye peduli pohon oleh Bapak Supardiyono Sobirin (DPKLTS)
Sikap arogan serta tidak peduli  masyarakat mungkin karena arus budaya modernisasi  yang mencabut  manusia dari akarnya. Sehingga  merupakan tugas bersama. Bukan hanya tugas kementerian lingkungan hidup semata tetapi juga kementerian pendidikan nasional, kementerian agama, tokoh masyarakat, media dan yang terutama adalah keluarga.

Mengajak ngobrol tanaman dan binatang peliharaan harusnya dibiasakan kembali tanpa takut dianggap “orang aneh” atau “tak wajar”. Karena yang diajak bercakap-cakap adalah mahluk hidup bukan benda mati seperti tas dan sepatu branded. Mahluk hidup yang akan membalas kebaikan dengan kebaikan. Bahkan sering lebih dari yang manusia berikan.

Ketika manusia memperlakukan pohon sebagai mahluk hidup, maka akan tumbuh ikatan batin, semangat kepedulian untuk saling memberi.  Dengan senang hati manusia memeriksa kesehatan pohon dan mengobati ketika sakit.  Memangkas daunnya yang gondrong supaya  mendapat cukup sinar matahari.

Apabila semangat saling memberi sudah terjalin, manusia tidak perlu ketakutan pohon tumbang. Karena umur  pohon bisa mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Tetapi bagaimana mungkin mereka hidup normal dan memasok oksigen apabila setiap saat disekitar area akarnya menjadi tempat pengumpulan dan pembakaran sampah (gambar1)?

 Padahal tak kurang banyaknya peraturan pemerintah yang melarang dan memberikan sanksi pada pembakar sampah. Salahsatunya Perda kota Bandung no 11 tahun 2005 , Bab VIII pasal 49 ayat (1) hh  sebagai berikut :
Membakar sampah kotoran di badan jalan, jalur hijau, taman
selokan dan tempat umum sehingga mengganggu ketertiban
umum dikenakan pembebanan  biaya paksaan penegakan hukum
sebesar Rp. 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah),
dan/atau sanksi administrasi berupa penahanan untuk sementara
waktu Kartu Tanda Penduduk, atau Kartu Identitas
Kependudukan lainnya, dan/atau pengumuman di media masa ;


Pilihan ada di tangan kita,  manusia, apakah mau memperlakukan pohon layaknya mahluk hidup atau hanya  produk tak bernyawa. Walaupun manusia harus mengakui bahwa dia hanya bisa menanam, Tuhanlah yang berkehendak, bibit yang disemainya akan tumbuh atau tidak.(**Maria Hardayanto**)
kulit pohon dirusak
kulit pohon dirusak
sumber gambar : disini

Comments

Popular posts from this blog

Sejuta Biopori Untuk Antisipasi Banjir di Bandung

  Banjir di jl Pagarsih Kota Bandung tahun 2012 (sumber FB) Bak ritme tahunan yang enggan diakhiri, seiring derasnya hujan, beberapa kota terlanda banjir : Jakarta, Bandung, hingga kota kecil Jepara. Banyak penyebabnya, mulai hilangnya daerah resapan air di kawasan Puncak (KBU dan Lembang di Bandung), alih fungsi lahan basah, eksploitasi air tanah hingga pasangnya air laut.   Untuk mengatasi banjir, para pakar aktif urun rembug. Mulai cara mudah dan mudah hingga proyek prestisius yang membutuhkan anggaran triliunan rupiah. Walikota Bandung, Ridwan Kamil selaku pemegang otoritas Kota Bandung pernah mengajak warganya membuat gerakan sejuta biopori yang dilaksanakan serempak dari tanggal 20 Desember hingga 25 Desember tahun 2013 silam. Progam mudah dan murah yang bisa dilakukan serentak berbekal alat pelubang biopori seharga kurang lebih Rp 300.000. Biopori? Mengapa memilih biopori? Mengapa bukan sumur resapan? Bagaimana mungkin lubang resapan biopori berdiamete...

Hari Air Sedunia, Peringatan Kelangkaan Air

source : guardian.ng Berapa lama manusia bisa bertahan tanpa minum? Menurut sumber ,  ternyata manusia hanya mampu bertahan 4-7 hari, tergantung situasi. Beberapa faktor mempengaruhi,  misalnya temperatur.  Manusia yang terjebak dalam suhu dingin bisa bertahan lebih lama karena jumlah air yang dikeluarkan lebih sedikit. Sayangnya, kebutuhan akan air yang begitu vital, berbanding terbalik dengan suplai air. Khususnya dari PDAM,  pihak yang mendapat mandat menyediakan air bersih pada warga masyarakat. Saya misalnya, sering harus begadang karena air dari PDAM baru mengalir pukul 22.00 hingga pukul 2.00 dini hari. Padahal saya sudah ngomel panjang pendek melalui salah satu group facebook yang menfasilitasi keluhan warga Bandung.  Feedback hanya sekedar menanyakan nomor langganan, kemudian senyap. #Duh. Situasi ini membuat saya bertanya: “Bagaimana 10 tahun mendatang? Juga bagaimana kabar air dari kota-kota lain? Saya mengetik “warga mengel...

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para...