Skip to main content

Adiwiyata dan Salman Al Farisi




Apa sih penghargaan Adiwiyata ?
Penghargaan Adiwiyata adalah penghargaan untuk sekolah yang melaksanakan program sekolah berwawasan dan peduli lingkungan.
Adiwiyata mempunyai makna : ” Tempat  yang  baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan!”
Sekolah (PG, TK, SD, SMP) Salman Al Farisi yang berlokasi di jalan Tubagus Ismail Lokal u1 Bandung  sudah memenuhi kriteria itu semua. Sungguh membanggakan melihat kemajuan Sekolah Salman Al Farisi. Ketika berkunjung kesana setahun yang lalu, pegawai kebersihan sekolah  masih membakar semua sampahnya.
Tetapi sekarang semua berperan serta, dimulai pemisahan sampah oleh anak-anak sekolah, sehingga pewarnaan tong sampah kuning dan tong sampah biru tidak sekedar beda warna tapi anak-anak paham betul kemana sampah organik harus dibuang demikian juga  sampah anorganik.
Setelah pemisahan sampah, pegawai kebersihan bertugas untuk memilah sampah anorganik, karena beberapa jenis bisa dijual sedangkan sebagian lagi terpaksa dibakar (bukan salah mereka, karena pemerintah daerah memang tidak memberi solusi).
Bagaimana dengan sampah organik ?  Oh mereka mempunyai banyak cara, sebagian besar dicacah untuk dijadikan kompos, sebagian lagi untuk makanan cacing lumbricus. Dan beberapa sisa sayuran atau buah-buahan dijadikan pakan kelinci.
Kebetulan tidak ada yang memberi penyuluhan kepada para mereka tentang pembuatan mol (mikroorganisme lokal) yang bisa mempercepat proses pengomposan. Karenanya dari antara kompos muncullah belatung-belatung yang cukup besar ukurannya yang dapat dijadikan makanan peliharaan mereka, yaitu ayam dan lele. Sungguh kreatif bukan ?
Walaupun tanpa mol, mereka sudah beberapa kali panen kompos. Hasil panen selain untuk pupuk tanaman sayuran mereka, juga dikemas dan dijual. Pembelinya ? Orang tua murid ! Ya , daripada harus mencari ditempat lain, orang tua murid bisa berbelanja sambil mengantar jemput anaknya.
Jangan lupa mereka juga beternak kelinci, kotoran kelinci secara berkala dipanen untuk dijemur dan dijadikan pupuk kandang.
Dengan beberapa aktifitas di lingkungan mereka, peringatan Hari Lingkungan Hidup Salman Al Farisi menjadi menyenangkan dan beragam. Tidak sekedar acara seremonial yang membosankan dan lomba-lomba garing  dan kadang tidak ada kaitannya dengan perubahan sikap terhadap lingkungan hidup yang makin buruk.
Selain mengadakan lomba futsal dan basket kesukaan anak-anak ,  ada  lomba membuat graffiti dan lomba yang berhubungan dengan sampah yaitu lomba membuat robot , bangunan dan benda fungsional dari sampah anorganik.
Tidak hanya itu, ada juga lomba menarik yaitu lomba membuat surat bertemakan lingkungan hidup untuk bapak Walikota Bandung.
Cukup ? Belum, dan ini yang paling menarik adalah penobatan juara lingkungan hidup berdasarkan sikap mereka sehari-hari misalnya apakah mereka peduli terhadap lampu yang menyala di siang hari, air yang mengalir sia-sia karena terlupa ditutup krannya. Jadi  si juara tidak sekedar bisa menyapu dan memindahkan sampah dari kelas ke tong sampah.
Mengapa edukasi dini lingkungan hidup sangatlah penting ? Karena agama khususnya Islam mempunyai konsep dasar  menjaga lingkungan. Bahkan nama-nama surat dalam Al-Qur’an menunjukkan bahwa manusia terikat dengan lingkungannya sehingga wajib memeliharanya.
Dan ketika kita sudah salah kaprah dalam menyikapi perubahan lingkungan, tumpuan terakhir adalah anak-anak sekolah yang tidak sekedar mendapat pelajaran lingkungan hidup selama 2 jam setiap minggunya tetapi juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan kita ? Pastinya harus memberi contoh ! Masa kalah sama anak-anak Play Group, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar , dan Sekolah Menengah Pertama.
Malu dong ……….
sampah organik menjadi makanan cacing lumbricus
sampah organik menjadi makanan cacing lumbricus
kolam lele, kandang ayam dan kelinci
kolam lele, kandang ayam dan kelinci
composting, dipermudah karena sampah dipisah dari awal
composting, dipermudah karena sampah dipisah dari awal

Comments

Popular posts from this blog

Sejuta Biopori Untuk Antisipasi Banjir di Bandung

  Banjir di jl Pagarsih Kota Bandung tahun 2012 (sumber FB) Bak ritme tahunan yang enggan diakhiri, seiring derasnya hujan, beberapa kota terlanda banjir : Jakarta, Bandung, hingga kota kecil Jepara. Banyak penyebabnya, mulai hilangnya daerah resapan air di kawasan Puncak (KBU dan Lembang di Bandung), alih fungsi lahan basah, eksploitasi air tanah hingga pasangnya air laut.   Untuk mengatasi banjir, para pakar aktif urun rembug. Mulai cara mudah dan mudah hingga proyek prestisius yang membutuhkan anggaran triliunan rupiah. Walikota Bandung, Ridwan Kamil selaku pemegang otoritas Kota Bandung pernah mengajak warganya membuat gerakan sejuta biopori yang dilaksanakan serempak dari tanggal 20 Desember hingga 25 Desember tahun 2013 silam. Progam mudah dan murah yang bisa dilakukan serentak berbekal alat pelubang biopori seharga kurang lebih Rp 300.000. Biopori? Mengapa memilih biopori? Mengapa bukan sumur resapan? Bagaimana mungkin lubang resapan biopori berdiamete...

Kegenitan Kampus Undip

Sulit mencari ungkapan  tepat untuk mengungkapkan kampus baru Universitas Diponegoro di Tembalang, Semarang Provinsi Jawatengah. Memang ada jargon kampus yaitu kampus keanekaragaman hayati. Pohon-pohon dibiarkan tetap tumbuh demikian pula semak-semak bahkan ada 2 ekor sapi yang mencari rumput di area kampus. Sapi di area kampus? Begitu banyak kampus, baru sekarang penulis melihat sapi merumput dan memamah biak rumputnya dengan santai. Kebetulan hujan sedang turun, apabila tidak bisa dibayangkan ada banyak burung, kupu-kupu, belalang dan beragam serangga lainnya bersenda gurau diantara pepohonan yang asri tersebut. jalan masuk kampus Undip dan beragam bangunan fakultas di kanan kirinya Kampus baru Universitas Diponegoro ini begitu bersolek. Ada patung Diponegoro berkuda menyambut pengunjung. Ada dua gedung kembar di kanan dan kiri jalan menuju area kampus. Bak  pager bagus menyambut kedatangan siapapun yang ingin menikmati keindahan  kampus Undip. Dan tidak s...

Bauran Energi 25-25, Strategi Indonesia Hadapi Krisis Energi

bauran energi 2025 Aksi protes pro demokrasi  di berbagai negara Arab menyusul mundurnya presiden Tunisia dan Mesir mengakibatkan harga minyak dunia melesat diatas US $104 per barel . Harga yang relative sulit turun mengingat situasi yang makin memanas. Iran berupaya mengirim kapal-kapal angkatan laut ke kawasan Mediterania dan Pemimpin Libya, Muammar Khadafi memerintahkan mengganggu ekspor minyak Libya dengan menghancurkan pipa ke Mediterania Tertanggal 23 Februari 2011, Libya menyatakan force majeur dan efektif membatalkan kontrak minyak. Padahal Libya merupakan pemilik cadangan minyak terbesar di Afrika sebesar 42 miliar barel dan menjadi produsen ke empat terbesar di Afrika dengan produksi 1,8 juta barel per hari. Sedangkan Bahrain, Yaman, Aljazair, Libya dan Iran - mewakili sepuluh persen dari produksi minyak mentah dunia,” Tanpa tragedy dan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan Afrika Utara, para...